Musim liburan
telah tiba. Bagi kebanyakan siswa, liburan digunakan untuk beristirahat,
bersenang-senang atau memanfaatkannya dengan rekreasi. Tapi tidak dengan siswa
kelas XI SMAT Al Qudwah. Mereka memanfaatkannya dengan berbaur dengan
masyarakat desa.
Hari Senin (2/6)
mereka bertolak dari sekolah yang beralamat di Jalan Maulana Hasanudin Kp.
Cempa Desa Cilangkap Kalanganyar, Lebak Banten pada pukul 08.00 WIB.
Sebanyak enam
kelompok dengan tujuan berbeda akan berbaur dengan masyarakat pedesaan selama
dua pekan dari tanggal 2-15 Juni 2014. Lokasi yang menjadi tujuan BSUD
diantaranya adalah desa Citorek, Warunggunung, Curugbitung, Bojongmanik, dan
Sajira.
Kelompok BSUD
dilepas oleh kepala Yayasan Qudwatul Ummah Ustadz A’la Rotbi. Beliau berpesan
agar siswa bisa menebarkan kebaikan dan ilmu yang selama ini di dapat selama di
sekolah. “Sebarkan salam kepada yang dikenal maupun yang tidak dikenal, jadilah
orang yang bermanfaat bagi orang lain, jalin silaturahim, dan carilah ilmu dari
siapa saja” pesannya.
Dia juga menegaskan bahwa BSUD ini sangat penting sebagai
penerapan teori yang didapat. “Akan lebih terasa ilmu jika dipraktekkan.
Daripada teori-teori yang selama ini kalian pelajari” tegasnya.
Ditempat terpisah, kepala SMAT Al Qudwah, Apriyadi S.Sos
mengingatkan pentingnya koordinasi dengan masyarakat setempat. “Agenda penting
setelah sampai di tujuan adalah berkoordinasi dengan perangkat desa dan tokoh
masyarakat setempat” pesannya. Dalam pelepasan kelompok ini, Apriyadi tidak
bisa hadir karena sedang mengawal siswa SMAT Al Qudwah belajar bahasa Inggris
di Pare, Kediri.
Melalui program Bakti Siswa Untuk Desa (BSUD) yang menjadi salah
satu andalan program SMATA, memberangkatkan sedikitnya 33 siswa. Program ini
merupakan pengejawantahan dari motto SMATA ‘School for Global Thinker’. BSUD
merupakan bentuk perwujudan pengabdian siswa terhadap masyarakat. Program ini
lahir dari suatu pemikiran bahwa dalam menghadapi persaingan global yang
semakin kompetitif serta menciptakan masyarakat yang lebih baik, bukanlah tugas
dari pemerintah semata, namun tugas seluruh lapisan masyarakat, termasuk di
dalamnya lembaga pendidikan.
Dalam program ini, siswa ditugaskan untuk merasakan bagaimana
kehidupan masyarakat seperti biasa, bersilaturahim, mencari potensi masyarakat
dan desa, serta mengubah potensi itu agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
0 Comments