Momen 25 November sebagai
peringatan Hari Guru Nasional tidak mau dilewatkan oleh civitas Akademika SMA
Terpadu Al-Qudwah. Maka acara pun disiapkan. Pelaksana utamanya adalah siswa.
Digalangi oleh OSIS SMA Terpadu Al-Qudwah, siswa SMA Terpadu Al-Qudwah
melakukan berbagai persiapan. Rupanya ada kejutan yang mereka siapkan. Sore
kamis itu, tidak boleh ada satu pun guru yang masih berada di sekolah. Bahkan
malamnya ketika ada guru yang mau masuk kantor tidak dikasih lewat oleh mereka.
Rupanya, kantor sudah didesain sedemikian rupa oleh mereka.
Paginya, Jumat, 25
November 2016, kedatangan guru disambut oleh siswa. Kebalikan seperti biasa,
guru yang menyambut siswa. Dan lagi, guru tidak dibolehkan masuk kantor. Segala
tas dan barang bawaan dimasukkan oleh siswa. Ada-ada saja.
Guru duduk di ruangan
beranda sekolah. Lengkap kursi dan meja dengan pisang goreng serta teh hangat. Benar-benar
guru dimanjakan. Hidangan ini pas benar dengan cuaca pagi yang dingin. Setengah
jam kemudian guru baru dibolehkan masuk. Dan...wah...guru benar-benar dibuat
geleng-geleng. Ruang kantor dihias sedemikian rupa dan menjadi warna-warni
dengan balon, kertas pesan, pita, dan foto guru.
Penampakan kantor yang sudah disulap oleh siswa
Acara berikutnya
dilanjutkan dengan Ranking 1. Pesertanya guru, pertanyaan disiapkan siswa. Ada
16 guru yang ikut serta dalam ajang ini. Pertanyaan tentang pengetahuan umum
dan pengetahuan tentang sekolah. Misalnya, anak yang berasal dari daerah paling
jauh, kakak beradik yang di SMA Terpadu Al-Qudwah, dan sejenisnya.
Pertanyaan demi
pertanyaan bergulir. Guru yang menjawab salah diminta menyingkir dari arena
lomba. Seleksi pun berjalan. Akhirnya, guru yang terakhir berada di arena
adalah Arni Yulianti, guru Fisika. Maka beliau pun terpilih sebagai pemenang di
Ranking 1.
Satu lagi kejutan untuk
guru. Siswa memberikan kue untuk para guru yang saat itu sedang rehat di
kantor. Siswa pun meminta guru untuk memotong kue itu. Pemotongan pertama
dilakukan oleh kepala SMA Terpadu Al-Qudwah, Iwan Supriana, dan kemudian
dinikmati bersama-sama.
Tidak lupa ada
kenang-kenangan dari siswa berupa pemberian kado. Bermacam-macam dan unik pula
kado dari mereka. Ada cermin (biar guru banyak berkaca), jam weker motif bet
pingpong (untuk guru yang suka pingpong), tongsis (untuk guru yang suka
selfie), tempat pensil (untuk guru yang tempat pensilnya pecah), peci (untuk
guru Bahasa Arab), buku Baiti Jannati (biar cepat nikah...hehe) dan sendok (biar
banyak makan...).
Salah satu kado dari siswa
Semua yang diberikan
siswa tentunya membuat bangga guru. Lewat itu pula cinta mereka tergambar. Berharap
cinta itu tetap selalu ada. Bahkan ketika tak lagi tanggal 25 November. Love...love...love.
0 komentar:
Post a Comment