
Harapannya selalu ada. Tidak pernah putus asa menunggu
perubahan dari siswanya. Percaya bahwa amanah itu adalah amanah yang mulia. Tidak
hanya memikirkan anak, tapi juga sekolah, yayasan, keluarga, dan amanah lainnya.
Jika burung membumbung tinggi dengan sayapnya, maka
manusia membumbung tinggi dengan obsesinya.
Sebagaimana obsesi kita ingin mendapatkan surga firdaus. Meskipun
kita merasa tidak pantas di surga firdaus, tidak ada salahnya kita berharap
kepada Allah surga firdaus itu.
Obsesi seorang mukmin adalah akhirat. Jika dia mendengar
suara yang keras akan teringat terompet (Ibnu Jauzi). Intinya adalah selalu
mengaitkan dengan akhirat.
Dakwah tidak mengenal kata gagal. Jika pun kita tidak
berhasil merubah siswa, pahala lelah kita akan berbalas pahala.
Supaya memiliki obsesi yang kuat
Pertama, pekerjaan dikerjakan dengan serius dan fokus.
Kedua, menganggap amanah kita sebagai dakwah dan jalan menjaga
diri dari kefuturan.
Ketiga, menggapai kesempurnaan
Keempat, bekerja keras mengais rizki.
Keempat, menjauhi urusan remeh dan memilih urusan yang prioritas.
Kelima, kesigapan mengerjakan amanah
0 Comments